PESANGGRAHAN TAMAN SARI
1 Sejarah Taman Sari
Taman sari dibangun dua
tahun setelah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dibangun 1758 dan ditandai
dengan sengkalan memet “catur naga rasa tunggal “ .Taman sari di bangun pada
masa Sultan Hamengkubuwono I oleh seorang arsitek yang berasal dari Portugis
yang bernama Demang Tegis.Pendirian bangunan bangunan lainnya dan gapura
di selesaikan beberapa tahun kemudian dan ditandai dengan sengkalan memet “lajering sekap sinekseng peksi” (1765)
artinya burung yang mengisap sekuntum bunga.
2 Fungsi Pesanggerahan Taman Sari
Dahulu pesanggerahan taman sari dibangun dengan
beberapa fungsi , diantaranya adalah :
- Tempat pertahanan dan perlindungan
Dimana
di setiap gapura atau gerbang terdapat tempat jaga abdi dalem selain itu
terdapat lorong bawah tanah(urung - urung)
yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain sebagai jalan alternative
keselamatan.
- tempat religius
Di
kawasan taman sari terdapat sebuah masjid di bawah tanah (sumur gumuling) digunakan sebagai tempat meditasi atau
bersemedi .
- Tempat
pesiar atau rekreasi
Pesanggerahan
taman sari digunakan sebagai tempat pesiar atau rekreasi sultan beserta para
isteri dan selirnya.
- Kebun Keraton
- Sumber Pengairan
3 Bangunan - Bangunan Yang ada di Pesanggerahan
Taman Sari
Bangunan yang berada di
Taman sari berada di lahan seluas 10 hektar .tetapi kini, hanya sebagian
bangunan saja yang tersisa diakibatkan letusan gunung api dan kawasan di
sekitar taman sari sudah di penuhi
dengan rumah - rumah warga.Bangunan - bangunan yang masih tersisa
diantaranya :
a.
Gedong Gapura Agung
Gapura Agung adalah pintu gerbang utama
taman sari dahulu keluarga sultan memasuki Taman sari melalui gapura Agung
tetapi sekarang sudah di penuhi dengan pemukiman penduduk.
Struktur gapura
panggung :
- Bertingkat dan di
bagian bawah terdapat 4 kamar untuk penjagaan.
- Struktur atap bagian
gapura berbentuk setengah lingkaran.
- Ragam hias gapura
agung berada di sisi timur
- Hiasannya bermotif
tumbuh- tumbuhan berbunga, sulur- suluran, burung dan sayap.bagian puncak
gapura terdapat hiasan mahkota yang bagian atasanya terdapat mahkota.
- Didepan pintu gapura
terdapat lantai setengah bulatan ganda, hal ini sebagai trap atau jenjang
lantai yang secara praktis untuk mempermudah apabila memasuki ruang dalam
gapura.
b.
Gedong Lopak - Lopak
Bangunan Lopak- lopak merupakan
bangunan bersegi delapan yang dahulunya di gunakan sebagai tempat memeprsiapkan
keperluan bagi raja dan kerabat keratin ntuk perjamuan buah- buahan.
c.
Pesiraman Umbul Binangun
Bangunan pesiraman umbul binangun
dikelilingi oleh tembok setinggi 5,5 m.Untuk memasuki bangunan pesiraman umbul
binangun terdapat dua pintu dimana kawasan ini khuus bagi Sultan dan
keluarganya.didalam terdapat 3 buah kolam sebagai tempat pemandian.yang pertama
digunakan oleh putri - putri sultan , yang kedua digunakan oleh istri sultan
dan yang ketiga digunakan untuk istri pilihan sultan.
Berdasarkan cerita
sultan akan berdiri diatas dan melihat istrinya mandi, setelah itu sultan akan
memilih salah satu dari mereka dengan melempar sekuntum bunga,apabila bunga
tersebut jatuh pada salah istrinya maka,
istri tersebut akan menemani sultan di
kolam yang ketiga.Setelah mandi dan ganti ,Sultan dan istri pilihan akan
menikmati sauna dan beristiraha di kamar yang berada di sebelah kolam dan masih
di kawasan umbul Binangun.
d. Gedong
sekawan
Disebut dengan nama gedong Sekawan
karena terdapat 4 bangunan ,masing masing berbentuk empat persegi panjang dan
memiliki empat pintu tanpa kusen.Dahulu bangunan tersebut digunakan untuk
pemain musik gamelan memainkan gamelan pada saat pementsan tari.di tengah-
tengan gedong sekawan terdapat jalan yang di gunakan sebagai tempat pementasan
tari, dan sultan akan menyaksikannya dari atas gapura Panggung.
e. Gapura
Panggung
Sebuah pintu gerbang bertingkat , mirip
pintu gerpang gapura agung . Pintu
gerbang ini memiliki 4 buah janjang , sepasang dari barat dan sepasang dari
arah timur , persis pada pintu masuk . Hiasan pada bagian yang menjulang , juga
menggambarkan ‘ sengkalan memet ‘ tahun 1691 Jawa .
Dari
arah timur pintu gerbang ini dihiasi dengan 4 ekor ular yang berlilitan . Yang
kini ada tinggal 2 ekor ular naga yang berhadapan . Sengkalan memet ini
menunjukan angka tahun Jawa 1684 , sanggrahan Taman Sari . Sengkalan memet ini
dapat dibaca ‘Catur Naga Rasa Tunggal‘
f. Gedong
Temanten
Terletak
pada kiri kanan lorong di sebelah timur gedong gapura panggung . Kedua bangunan
ini di pergunakan untuk tempat istirahat para istri serta para keluarga Sri
Sultan . Masing – masing terdiri 2 bangunan.
g. Gedong Madaran
Terletak di sebelah barat Taman Ledok
Sari .tempat ini di pergunakan untuk mempersiapkan santapan Sri Sultan beserta
keluarganya .
h. Gedong
Carik
Terletak di akhir lorong . Kata carik
berarti orang yang berkewajiban tulis – menulis . Mungkin gedong ini di
tempatkan orang – orang yang berkewajiban tulis – menulis , baik bagi
kepentingan pribadi raja .
i.
Pulo Cemeti
Di sebut demikian , karena di sebelah
selatan bangunan ini terdapat bangunan sumur yang menggantung atau berada di
atas tanah . Bangunan yang disebut Pulo Cemeti bentuknya mirip bangunan menara
yang bertingkat . Letak bangunan ini Kenanga dan tepi laut Buatan pada sisi
selatan .sebelah barat Pulo Cemeti ini terdapat lorong bawah tanah atau air
yang letaknya membujur ke utara . Untuk memasuki lorong bawah tanah ini dengan
melalui pintu - pintu yang pada bagian
tutp kenyongnya serta pada bagian gawang pintunya di hias dengan indahnya .
j.
Pulo Kenanga
Merupakan sesuatu bangunan besar
bertingkat dengan ukuran lebih kurang 20 x 70 m , dengan tinggi lebih kurang 15
m . memiliki berpuluh – puluh kamar dengan berbagai ukuran dan berbagai
keperluan . pada tingkat atas kini orang dapat melihat pemandangan daerah
sekitar Keraton Yogyakarta.
k.
Sumur Gumuling
Bangunan ini terletak di sebelah barat
Pulo Kenanga di tengah – tengah Laut Buatan .Bangunan sumur gemuling berupa
sebuah sumur besar , dengan janjang – janjang di tengahnya , dikelilingi oleh
lorong melingkar ‘ temu gelang ‘ yang bertingkat . Dari lorong keliling yang
bagian bawah terdapat 4 buah janjang bertemu di tengah sumur , dan dari tempat
pertemuan janjang – janjang ini terdapat sebuah janjang menuju ke lorong
melingkar bagian atas . Pada lorong melingkar bagian bawah selain terdapat
jendela ke arah dalam , juga terdapat tempat pengimaman ( mihrab ) untuk
upacara sembahyang.
l.
Urung - Urung
Merupaka lorong atau jalan yang berada
di bawah tanah Berfungsi untuk memnghubungkan jalan darat dari Margi Inggil ke
Pulo Kenanga dan dari Pulo Kenanga ke sumur Gumuling.
No comments:
Post a Comment