blogg visitors

BACKPACKER KE PULAU SEMPU MALANG



Pulau Sempu adalah salah satu pulau yang terletak di bagian selatan Pulau jawa, tepatnya di kabupaten Malang, Jawa Timur ( Malang Selatan ). Pulau ini masuk dalam kawasan cagar alam yang dilindungi oleh Perum Perhutani, sehingga pulau ini tidak berpenghuni. Luas dari pulau ini 877 hektar.
Beberapa waktu yang lalu, saya bersama teman - teman backpacker indonesia ( Vivin dan Bahrul ) mengunjungi pulau ini dan kali ini saya mau share bagaimana mengakses pulau yang terkenal karena terdapat Laguna yang indah, yaitu Segara Anakan.
- Start dari Surabaya menggunakan kereta api Penataran ( Rp 4.000) jam 06:00 menuju malang. Di dalam perjalanan saya bertemu dengan penumpang lain yang hendak menuju malang juga, kebetulan orang asli Malang. Saya bertanya stasiun paling dekat dengan terminal arjosari dan mereka menyarankan untuk turun di stasiun blimbing dan naik angkot menuju terminal arjosari, ( 10 menit ).
- Tiba di malang jam 08:00, saya langsung mencari angkot menuju Arjosari ( Rp 2.500). Sebelumnya saya sudah membuat janji dengan Bahrul dan Vivien yang datang dari Jogja, sehingga sesampainya di Arjosari saya langsung mencari dan menghampiri mereka yang sudah menunggu dari jam 05:00 pagi.
- Makan pagi di warung soto depan Terminal Arjosari ( Rp 7.000 ) sambil berbincang - bincang dan mengatur acara pada ke Sempu. Kami bertukar ide mengenai cara akses ke Sendang Biru berdasarkan info yang kami dapat sebelumnya.
- Setelah makan dan kenal satu sama lain, kami memulai perjalanan kami dari terminal arjosari menuju Terminal gadang dengan angkot AG ( Rp 3.500 ). Didalam angkot kami bercengkrama untuk mempererat pertemanan diantara kami, dan ternyata Vivien dan Bahrul baru pertama kali ikut tour backpacker kaya gini. ( hehehe )
- 1 jam perjalanan dari Arjosari menuju Gadang, setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan minibus menuju Pasar Turen ( Rp 5.000)
- Sampai di Pasar Turen kami mencari mobil L300 menuju sendang biru (Rp 20.000 ). Disinilah tantangan pertama dimulai ( lebay ), but we are on vacation ,so enjoy aja deh. Angkot ini akan berangkat jika penumpangnya penuh ( overload ), dimana  normalnya kendaraan seperti ini memuat 10 orang, tetapi angkot ini memuat kurang lebih 19 orang ( gilaaaa ). Didalam angkot kami bertemu dengan Riska dan Icha yang berencana ke Pulau Sempu juga. Mereka sudah menunggu sekitar 2,5 jam di angkot...
- Setelah penuh, angkot mulai meninggalkan pasar Turen menuju Sendang Biru, pemandangan yang indah selama perjalanan membuat perjalanan 1,5 jam tidak terasa.
- Finaly..... :) kami sampai di Sendang Biru. Berdasarkan Info yang kami dapatkan bahwa Pulau sempu ditutup untuk pengunjung jam 14:00, kami langsung mencari tempat registrasi yang di kelolah oleh perum Perhutani.
Awalnya riska dan icha berniat untuk menginap semalam di sendang biru, tetapi karena satu dan lain hal, mereka memutuskan untuk bergabung bersama saya, Bahrul dan Vivien ( horeeee.. )
- Di kantor perhutani ini kami mendapatkan informasi tentang Cagar Alam Pulau Sempu oleh petugas yang ramah, mereka menawarkan jasa guide juga ( kalau baru pertama kali ke Pulau Sempu ).Selain itu kami menyewa tenda ( upss, tenda pramuka ), makan siang dan mempersiapkan logistik untuk berkemah di Pulau yang tidak berpenghuni itu dengan rincian biaya  : ijin masuk ( Rp 25.000 / group), tenda (Rp 50.000 untuk 6 orang ), guide ( 150.000 ) kapal ( Rp 100.000 ) Nasi bungkus ( Rp 10.000 ), Air mineral .
- Setelah semuanya siap kami langsung menuju kapal yang telah di sewa ( PP ) perjalanan yang singkat membuat kami tidak puas ( 10 menitan ) berada di kapal ( pengennya lebih lama lagi... lol )
- Sesampainyadi Teluk semut kami melanjutkan perjalanan ( 1 jam ) menyusuri hutan untuk menuju segara anakan. Sepanjang perjalanan kami mengambil kayu - kayu kering untuk api unggun malam hari.
- Surprised... Akhirnya kami sampai juga di Segara Anakan dan wowwoww keren bangettttt ( alay )
- Bergotong royong, kami mendirikan tenda pramuka di pesisir pantai, setelah itu foto - foto di sekitar segara anakan...
- Hari mulai gelap, kami berkumpul di dekat tenda, sambil bercerita, main games , dan memandang indahnya bintang di langit.Kami datang di waktu yang tepat, Kebetulan ada rombongan ( bukan jamaah haji pastinya ) anak - anak universitas Brawijaya Malang yang pandai bermain gitar dan suaranya keren - keren dan friendly.
- Jenggg.... Jenggg.. Pukul 05:00, ombak dari lautan lepas menghantam karang dan menerobos tenda - tenda di pantai, dan seketika pesisir pantai yang kering terendam sehingga  kamipun harus mengungsi. Ada 3 orang yang luka parah terhempas ombak dan harus dibawa ke Puskesmas di sendang Biru.
- Setelah matahari terbit kamipun sibuk dengan berbagai kegiatan: foto - foto , berenang, bermain bola, ada juga yang membuat video, dll.
- Jam 09:00, kami bergegas meninggalkan Segara anakan dan kembali ke Sendang Biru.
- Angkot L300, mengantarkan kami kembali ke malang, dan kamipun berpisah di malang untuk kembali ke Jogja ( Vivien dan bahrul ) Riska dan Icha ( Solo ) saya ( Surabaya )...
NOTED :
- Di Segara Anakan tidak ada sumber air tawar jadi bawa air yang banyak dari Sendang Biru )
- Ikutilah petunjuk yang diberikan oleh lokal guide, dan tanda larangan yang ada, karena ada lokasi yang tidak boleh dikunjungi ( tebing - tebing yang berbatasan dengan lautan lepas )
- Jika datang dengan rombongan lebih dari 10, bisa menyewa angkot Arjosar atau Gadang ke Sendang Biru.
- Kalau mau berenang, sebaiknya keesokan harinya sebelum balik ke Sendang Biru, karena tidak ada air tawar untuk bilas atau mandi..